Rabu, 11 Januari 2012

sejarah iswahyudi


Lahir di Surabaya pada tanggal 15 Juli 1918, Iswahyudi merupakan kadet pertama Sekolah Penerbang Adisutjipto. Hanya dalam waktu tiga minggu, Iswahyudi sudah mampu menerbangkan pesawat di Panasan, Solo. Pada tanggal 23 April 1946 terbang cross country dari Maguwo – Jakarta – Gorda – Teluk Betung – Branti bersama penerbang lainnya. Penerbangan heroik ini dilakukan dengan pesawat Cukiu. Kemudian pada tanggal 10 Juli 1946, bersama Adisutjipto, Abdulrachman Saleh, Husein Sastranegara, dan Imam Suwongso Wirjosaputro, melakukan terbang formasi lima pesawat Cureng dari Maguwo ke Tasikmalaya.
Iswahyudi, yang dikenal oleh Soejono di Tanjung Priok waktu akan diungsikan ke Australia saat Jepang menduduki Hindia Belanda, sudah mengantongi brevet penerbang dari Kalijati, lapangan terbang yang dibeli pemerintah Hindia Belanda dari NV Pamanukan en Ciasem lander seharga satu gulden pada tahun 1915. Selama pelarian di Australia, kemampuan terbangnya diasah di pendidikan lanjutan Sekolah Penerbang Australia. Namun menurut Suharnoko Harbani, selama pendudukan Jepang, pernah Iswahyudi disusupkan ke Jawa sebagai mata-mata Sekutu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar